Wednesday, September 29, 2010

Are you hurt?

A dear sister has sent me her testimony today. I feel really blessed and really moved my heart.
Here's what she shared to me:

Shalom,
Senang sekali buat aku berbagi setiap kejadian, sekalipun itu merupakan kejadian sederhana , namun sangat berkesan di hatiku.
Tadi pagi2 sekali, aku sudah bangun, menyeterika seragam sekolah anak2 ku. Pagi ini, tidak seperti biasanya anak2 ku pun bangun lebih awal daripada semestinya. Joshua, yang kecil, memberitahukan suamiku bahwa dia harus tiba di sekolah jam 6.30 am. Dia sudah janji dengan teman2 nya untuk ketemu lebih awal di sekolah. Aku sendiri jujur, tidak mempercayai janji teman2 nya ( maklum, namanya juga anak2 ). Ternyata, ketika jam menunjukkan pkl 6.30, aku baru saja siap2 pakai sepatu hendak mengantar dia ke sekolah. Langsung dia menunjukkan raut muka yang tidak happy, karena dia berharap suamiku akan mengantar dia ke sekolah by car. Tapi, suamiku masih dalam keadaan kurang sehat pagi tadi, jadi aku tidak mengijinkan dia mengantar Joshua.
Joshua menunjukkan marahnya kepadaku. Dia tidak menunggu aku untuk berdoa buat dia ( seperti biasa, setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah aku selalu berdoa, memberkati anak2 ku ) tapi langsung turun ke bawah rumah. Aku pelan2 turun dan berdoa buat dia di pinggir jalanan mobil, sekalipun tidak ada respon, kecuali marah kepadaku. Sepanjang jalan dari rumah menuju ke sekolah dia tidak mau dituntun. Bahkan dia melangkah kira2 satu meter lebih jauh dari langkahku. Sepanjang jalan dia menunjukkan sikap marahnya kepadaku. Aku cuma diam..dalam hati, aku mengucap syukur kepada Tuhan untuk hari yang baru, itu lebih baik tentunya ..Sikap marahnya tidak mendapat tempat sedikitpun di hatiku. Bahkan ketika sampai di sekolah, jarak dia dan aku semakin menjauh. Dia tidak menoleh ke arahku, bahkan ketika aku mengucapkan "God bless you, Jo ".. Namun aku tidak marah kepadanya.
Sepanjang jalan, aku berkata2 kepada Tuhan.. "Tuhan, mungkin sikap anakku terhadap aku salah, tapi aku memaafkan dia.. Tuhan, aku mohon, Engkaupun mengampuninya, karena dia tidak mengerti apa yang dia lakukan terhadapku. Aku mengasihinya, Tuhan, dan aku ingin dia menyadari apa yang baru saja dia perbuat terhadap ku.. supaya dia tidak kehilangan sukacitanya hari ini di sekolah..Sepanjang jalan aku memberkati anakku..
Sampai aku di rumah, suamiku mangatakan, ada beberapa missed call, tapi setelah diangkat, telp nya diputus. Setelah suamiku mengatakan demikian, handphone bunyi, dan itu dari Joshua. Ternyata Joshua mencoba telp aku beberapa kali dari public phone di sekolah. Suamiku memberikan handphone tsb kepadaku.." Mum..sorry ya mum.. yang tadi sorry ya mum.." Nadanya seperti mau menangis.. I know my son very well.. Aku cuma menjawab, " nga pa2, Jo..Mami sudah memaafkan kamu dari tadi.." Kita sama2 bersukacita mengakhiri pembicaraan singkat di telepon. Dan dia sudah melupakan apa yang barusan terjadi. Dia happy sekali.
Aku cuma mengatakan kepada suamiku, " Praise God..Tuhan berbicara kepadanya. Joshua telah melakukan apa yang semestinya. Tidak membiarkan dia kehilangan damai dan sukacita, tapi menyelesaikan nya. Dia melakukan bagiannya. Sehingga dia bebas dari rasa bersalah yang menuduh. God is good. I praise God.
Friends, kalau mungkin ada orang lain yang saat ini membuat engkau marah, entah orang tuamu, saudaramu, teman baikmu, ,"..ampunilah.." Karena firman Tuhan mengajar kita, " jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.." Jangan mengutuk, tapi berkatilah.. Dengan mentaati firman Tuhan, secara tidak langsung , kita telah memberi kesempatan orang lain untuk menyadari kesalahan mereka dan menyelesaikan nya, yaitu waktu kita mengampuni mereka dan memberkati mereka.
Friends, kalau engkau mungkin secara tidak sengaja menyakiti hati orang lain, baik suami atau istri, orang tua, sahabat atau siapapun, jangan menunda waktu untuk mengakui dan minta maaf.. Secara tidak langsung, engkau sedang memberkati diri sendiri. Karena dengan mengakui kesalahan dan minta maaf, engkau sebenarnya sedang berbuat baik untuk dirimu sendiri. Engkau sedang mengambil kembali sukacita itu bagi dirimu sendiri. Nama Tuhan akan dimuliakan dalam hidupmu.
Friends, kiranya short sharing ini memberkati mu. God bless you!
I love you,
Lusy


I pray that when given the same situation, I can act and pray the same thing for my son.
May Jesus bless me with wisdom to become a good mom and wife according to His criteria.

1 comment:

-eLv- said...

It's really a blessing. It's very difficult for someone to just forgive, but with God, all things are possible. :)